Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai New Media dan Virtual Community serta pembentukan self-identity yang terjadi akibat dari munculnya dunia virtual.
Apa Itu New Media?
New
Media atau Media Baru merupakan sebuah era yang muncul
disebabkan karena adanya perkembangan media teknologi yang menjangkau masyarakat
luas. Media baru merupakan sebuah peningkatan dalam ketersediaan kapasitas
untuk pemindahan pesan melalui satelit, kabel dan jaringan komputer.
Peningkatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar para pengguna media baru
dapat ikut terlibat dalam proses komunikasi dalam tujuan peningkatan tingkat
fleksibilitas untuk penentuan pesan. Saat ini kita sudah tak asing lagi
dengan radio, televisi, dan internet dikarenakan hal tersebut telah
sering dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dewasa
ini sudah terdapat teknologi sebagai ajang simulasi identitas diri seperti yang
dapat dilakukan oleh internet. Manusia
sudah semakin mudah memperoleh informasi tanpa di batasi oleh jarak, ditambah
lagi dengan adanya media informasi melalui internet
maka membuat jarak kita antara satu orang dengan orang lain sangat dekat
walaupun orang tersebut berada di benua atau wilayah yang sangat jauh
sekalipun. Dengan adanya internet,
sekat-sekat yang ada antara individu satu dengan individu lainnya menjadi
hilang bahkan orang di belahan dunia manapun dapat mengaksesnya dimanapun dan
kapanpun.
Apa Itu Cyberspace dan Virtual Community?
Apa Itu Cyberspace dan Virtual Community?
Berbeda dengan radio dan televisi, perkembangan
internet menyebabkan lahirnya era cyber society atau cyberspace dan komunitas virtual. Cyberspace disini yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis komputer
yang menawarkan realitas baru. Cyberspace
memungkinkan para penggunanya untuk menggunakan identitas yang diinginkan. Jadi internet telah menjadi dunia sosial baru
namun tidak bersifat nyata. Sedangkan, Komunitas virtual merupakan layanan
berbasis dengan internet. Virtual community
atau komunitas virtual disini adalah sebuah komunitas yang terbentuk dan
tergabung dari berbagai element yang biasanya memiliki kesamaan minat atau
kepentingan dan menyalurkan semua yang berkaitan dengan hal tersebut
melalui sebuah dunia maya. Komunitas virtual ini identik dengan komunitas di
media sosial online. Komunitas
virtual ini membuat yang tidak kenal menjadi kenal, dan yang sedah kenal
menjadi semakin dikenal.
Virtual
community mampu bertahan lama dibandingkan dengan
komunitas-komunitas lainnya karena komunitas ini terbentuk karena tidak adanya
waktu dan tempat sehingga hanya mengandalkan akses internet bagi individu untuk
berhubungan satu dengan lainnya. Virtual
community atau komunitas virtual yang ada dalam internet dapat dengan mudah melakukan konstruksi diri ketika
berada di dunia virtual yang memang berbeda dengan kehidupan nyata. Dengan adanya
virtual community seseorang akan
lebih merasa nyaman untuk membuka dirinya karena terdapat fakta bahwa seseorang
akan lebih merasa nyaman membuka dirinya kepada teman jauh yang tidak pernah
bertemu secara tatap muka melainkan hanya melalui dunia maya dibandingkan dengan
teman dekat yang sering bertatap muka karena resiko privasi yang tersebar
menjadi sangat besar. Didalan virtual
community juga terdapat kepribadian dari setiap individu yang sangat lekat
dan kuat terhadap komunitas yang mengakibatkan komunitas dapat bertahan lama
walaupun setiap individunya hanya bertemu secara virtual atau maya.
Apa Hubungan Antara Virtual Community dengan Self-Identity?
Apa Hubungan Antara Virtual Community dengan Self-Identity?
Virtual community atau komunitas virtual
juga erat hubungannya dengan self-identity
atau identitas diri. Dalam internet
lebih nyaman dan lebih terbuka dalam berinteraksi dibandingkan jika menggunakan
identitas sebenarnya. Identitas diri dan virtual
community sangat erat kaitannya dengan minat dan kepentingan. Dalam dunia
maya maupun dunia nyata, lingkungan terpentingnya bagi setiap orang atau
individu adalah orang lain. Meskipun kita membangun identitas diri, kita juga
harus tetap bertatap muka dengan orang lain yang tanpa sepengetahuan kita membicarakan
identitas diri kita. Dalam dunia maya kita dapat menentukan akan
menampilkan diri kita dalam bentuk apapun sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Semua yang kita pikirkan dan harapkan dari setiap apa yang kita bayangkan dapat
kita wujudkan dengan mudah. Dengan adanya dunia maya, kita dapat mendapatkan
sebuah identitas yang baru dan menjadi sesuatu yang baru dengan berbagai citra
diri sebaik mungkin untuk mengubah persepsi buruk orang lain terhadap kita. Teknologi
membuat kita dapat merasakan pengalaman ini seakan-akan semua ini sesuai dengan
kehidupan nyata. Namun dibalik itu semua, sekali lagi realitas yang ada dari
dunia nyata telah hilang karena ketika individu memasuki dunia maya yang
terjadi adalah pudarnya hubungan yang lebih intim sebagaimana peran manusia
sebagai makhluk sosial dalam berhubungan secara face to face dikalahkan dengan tingkat sensasi yang lebih tinggi
ketika berhubungan lewat dunia maya.
Dalam kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa New Media atau Media Baru dan Virtual Community muncul akibat dari adanya perkembangan teknologi komunikasi yang semakin hari semakin bervariasi dengan berbagai inovasi yang menumbuhkan rasa ingin tahu bagi sebagian masyarakat dan menjadi penghuni dunia maya seperti internet. Internet merupakan sebuah ruang publik dimana seseorang dapat mengubah identitas diri mereka seperti yang diinginkan. Dengan adanya komunitas virtual didalam cyberspace maka antar individu satu dengan lainnya tidak harus bertemu secara fisik. Adanya cyberspace juga dapat mengubah perilaku seseorang. Dari hal tersebut akan terbentuk dua jenis masyarakat berdasarkan jiwa sosialnya. Pertama adalah jenis masyarakat yang orang-orangnya lebih banyak berdiam diri di dalam rumah dan terhubung dengan berbagai jaringan komunikasi seakan orang tersebut hidup didalam dunia internet tersebut. Kedua adalah masyarakat yang sangat sibuk dalam ramainya kehidupan kota untuk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas hingga sampai berpindah-pindah tempat hanya untuk berhubungan dengan banyak orang. Pada masyarakat yang pertama setiap individu hanya akan merasakan kemewahan dari dalam dunia maya yang tidak sesuai dengan berbagai identitas diri yang dimanipulasi untuk memperbaiki citranya, namun tanpa bisa menjadi bagian dari sebuah masyarakat atau komunitas secara sepenuhnya. Sedangkan pada masyarakat yang kedua setiap individu akan tertekan dalam dunia nyata yang tidak dapat dimanipulasi dengan apapun dan terus bermimpi untuk dapat keluar dari tekanan tersebut dengan tetap berhubungan dengan banyak orang sehingga dapat menjadi bagian dari komunitas atau masyarakat seutuhnya tanpa ada batas walaupun identitas diri yang terbentuk tidak bisa ditentukan sesuai dengan harapannya.
Referensi
Lievrouw,
Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media: Social
Shaping and Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Sage
Publication Ltd. London. Chapter 2: “Creating Community with Media:
History, Theories and Scientific Investigations.

No comments:
Post a Comment