Friday, March 18, 2016

Virtual Community: Cyberspace as The Result of New Media


Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai New Media dan Virtual Community serta pembentukan self-identity yang terjadi akibat dari munculnya dunia virtual.

Apa Itu New Media? 
New Media atau Media Baru merupakan sebuah era yang muncul disebabkan karena adanya perkembangan media teknologi yang menjangkau masyarakat luas. Media baru merupakan sebuah peningkatan dalam ketersediaan kapasitas untuk pemindahan pesan melalui satelit, kabel dan jaringan komputer. Peningkatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar para pengguna media baru dapat ikut terlibat dalam proses komunikasi dalam tujuan peningkatan tingkat fleksibilitas untuk penentuan pesan. Saat ini kita sudah tak asing lagi dengan radio, televisi, dan internet dikarenakan hal tersebut telah sering dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dewasa ini sudah terdapat teknologi sebagai ajang simulasi identitas diri seperti yang dapat dilakukan oleh internet. Manusia sudah semakin mudah memperoleh informasi tanpa di batasi oleh jarak, ditambah lagi dengan adanya media informasi melalui internet maka membuat jarak kita antara satu orang dengan orang lain sangat dekat walaupun orang tersebut berada di benua atau wilayah yang sangat jauh sekalipun. Dengan adanya internet, sekat-sekat yang ada antara individu satu dengan individu lainnya menjadi hilang bahkan orang di belahan dunia manapun dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun.


Apa Itu Cyberspace dan Virtual Community?
Berbeda dengan radio dan televisi, perkembangan internet menyebabkan lahirnya era cyber society atau cyberspace dan komunitas virtual. Cyberspace disini yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis komputer yang menawarkan realitas baru. Cyberspace memungkinkan para penggunanya untuk menggunakan identitas yang diinginkan.  Jadi internet telah menjadi dunia sosial baru namun tidak bersifat nyata. Sedangkan, Komunitas virtual merupakan layanan berbasis dengan internet. Virtual community atau komunitas virtual disini adalah sebuah komunitas yang terbentuk dan tergabung dari berbagai element yang biasanya memiliki kesamaan minat atau kepentingan dan menyalurkan semua yang berkaitan dengan hal tersebut melalui sebuah dunia maya. Komunitas virtual ini identik dengan komunitas di media sosial online. Komunitas virtual ini membuat yang tidak kenal menjadi kenal, dan yang sedah kenal menjadi semakin dikenal. 
Virtual community mampu bertahan lama dibandingkan dengan komunitas-komunitas lainnya karena komunitas ini terbentuk karena tidak adanya waktu dan tempat sehingga hanya mengandalkan akses internet bagi individu untuk berhubungan satu dengan lainnya. Virtual community atau komunitas virtual yang ada dalam internet dapat dengan mudah melakukan konstruksi diri ketika berada di dunia virtual yang memang berbeda dengan kehidupan nyata. Dengan adanya virtual community seseorang akan lebih merasa nyaman untuk membuka dirinya karena terdapat fakta bahwa seseorang akan lebih merasa nyaman membuka dirinya kepada teman jauh yang tidak pernah bertemu secara tatap muka melainkan hanya melalui dunia maya dibandingkan dengan teman dekat yang sering bertatap muka karena resiko privasi yang tersebar menjadi sangat besar. Didalan virtual community juga terdapat kepribadian dari setiap individu yang sangat lekat dan kuat terhadap komunitas yang mengakibatkan komunitas dapat bertahan lama walaupun setiap individunya hanya bertemu secara virtual atau maya.

Apa Hubungan Antara Virtual Community dengan Self-Identity?
Virtual community atau komunitas virtual juga erat hubungannya dengan self-identity atau identitas diri. Dalam internet lebih nyaman dan lebih terbuka dalam berinteraksi dibandingkan jika menggunakan identitas sebenarnya. Identitas diri dan virtual community sangat erat kaitannya dengan minat dan kepentingan. Dalam dunia maya maupun dunia nyata, lingkungan terpentingnya bagi setiap orang atau individu adalah orang lain. Meskipun kita membangun identitas diri, kita juga harus tetap bertatap muka dengan orang lain yang tanpa sepengetahuan kita membicarakan identitas diri kita.  Dalam dunia maya kita dapat menentukan akan menampilkan diri kita dalam bentuk apapun sesuai dengan apa yang kita inginkan. Semua yang kita pikirkan dan harapkan dari setiap apa yang kita bayangkan dapat kita wujudkan dengan mudah. Dengan adanya dunia maya, kita dapat mendapatkan sebuah identitas yang baru dan menjadi sesuatu yang baru dengan berbagai citra diri sebaik mungkin untuk mengubah persepsi buruk orang lain terhadap kita. Teknologi membuat kita dapat merasakan pengalaman ini seakan-akan semua ini sesuai dengan kehidupan nyata. Namun dibalik itu semua, sekali lagi realitas yang ada dari dunia nyata telah hilang karena ketika individu memasuki dunia maya yang terjadi adalah pudarnya hubungan yang lebih intim sebagaimana peran manusia sebagai makhluk sosial dalam berhubungan secara face to face dikalahkan dengan tingkat sensasi yang lebih tinggi ketika berhubungan lewat dunia maya.

Dalam kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa New Media atau Media Baru dan Virtual Community muncul akibat dari adanya perkembangan teknologi komunikasi yang semakin hari semakin bervariasi dengan berbagai inovasi yang menumbuhkan rasa ingin tahu bagi sebagian masyarakat dan menjadi penghuni dunia maya seperti internet. Internet merupakan sebuah ruang publik dimana seseorang dapat mengubah identitas diri mereka seperti yang diinginkan. Dengan adanya komunitas virtual didalam cyberspace maka antar individu satu dengan lainnya tidak harus bertemu secara fisik. Adanya cyberspace juga dapat mengubah perilaku seseorang. Dari hal tersebut akan terbentuk dua jenis masyarakat berdasarkan jiwa sosialnya. Pertama adalah jenis masyarakat yang orang-orangnya lebih banyak berdiam diri di dalam rumah dan terhubung dengan berbagai jaringan komunikasi seakan orang tersebut hidup didalam dunia internet tersebut. Kedua adalah masyarakat yang sangat sibuk dalam ramainya kehidupan kota untuk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas hingga sampai berpindah-pindah tempat hanya untuk berhubungan dengan banyak orang. Pada masyarakat yang pertama setiap individu hanya akan merasakan kemewahan dari dalam dunia maya yang tidak sesuai dengan berbagai identitas diri yang dimanipulasi untuk memperbaiki citranya, namun tanpa bisa menjadi bagian dari sebuah masyarakat atau komunitas secara sepenuhnya. Sedangkan pada masyarakat yang kedua setiap individu akan tertekan dalam dunia nyata yang tidak dapat dimanipulasi dengan apapun dan terus bermimpi untuk dapat keluar dari tekanan tersebut dengan tetap berhubungan dengan banyak orang sehingga dapat menjadi bagian dari komunitas atau masyarakat seutuhnya tanpa ada batas walaupun identitas diri yang terbentuk tidak bisa ditentukan sesuai dengan harapannya.

Referensi

Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media: Social Shaping and Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Sage Publication Ltd. London. Chapter 2: “Creating Community with Media: History, Theories and Scientific Investigations.

No comments: