Wednesday, April 3, 2019

Perjalanan Panjang Seleksi Rekrutmen PT PLN Persero Angkatan 65 (Tes Lab dan Penunjang)

Hallo Para Jobseeker!

Kali ini saya bakal cerita sedikit tentang pengalaman saya selama mengikuti proses seleksi rekrutmen PT PLN Persero angkatan 64 kemarin. Semoga bermanfaat buat para pencari kerja khususnya sedang atau mau daftar di PLN.

Setelah menunggu kurang lebih 10 hari setelah tes fisik, akhirnya pengumuman tes kemarin keluar dan diberitahukan lewat email tepat pada tanggal 11 November 2018. Saat itu saya langsung bergegas untuk membuka website untuk melihat saya lolos atau tidak. Kemudian ketika saya membuka website disitu tertuliskan bahwa saya lolos ke tahap berikutnya. Dan lagi-lagi saya mengucapkan syukur dan alhamdulillah masih bertahan hingga saat ini. Saya dijadwalkan untuk melakukan tes lab pada tanggal 16 November 2018 pukul 07.00 WIB bertempat di Laboratorium Prodia yang digunakan untuk tes fisik sebelumnya. Pada pdf pengumuman tertuliskan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan tes lab, diantaranya adalah kita hanya boleh makan besar terakhir 10-12 jam sebelum pelaksanaan tes keesokannya, tidak boleh makan makanan yang mengandung kolesterol, dan lain sebagainya karena pada tes lab ini yang akan diperiksa adalah bagian dalam dari tubuh kita sehingga kita harus menjaga pola makan kita.

Saya berangkat ke Yogyakarta dari Purwokerto pada tanggal 15 November 2015 kalau tidak salah pukul 14.00 WIB agar sampai Yogyakarta tidak terlalu malam karena saya harus mempersiapkan untuk makan besar dan istirahat yang cukup. Saya sampai di Yogyakarta kurang lebih pukul 17.00 WIB dan langsung bergegas ke kost teman. Kemudian saya mempersiapkan untuk makan terakhir pukul 20.30 dan minum air putih sebanyak-banyaknya.

Keesokan harinya berangkat pukul 05.30 WIB dan sampai lokasi tes pukul 06.00 WIB. Waktu itu kondisi di Laboratorium Prodia masih sangat sepi, maklum saja karena saya datang terlalu pagi. Setelah sampai di lokasi tes, kita menunggu panggilan masuk untuk batch saya. Sembari menunggu saya tetap minum air putih yang disediakan oleh Laboratorium Prodia. Kemudian setelah menunggu agak lama akhirnya batch saya dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan seperti aula yang digunakan tes fisik. Di situ seperti biasa kita diberikan arahan dan checking kelengkapan administrasi terlebih dahulu. Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini saya duduk di baris kedua dari depan agar dapat selesai lebih awal.

Jadi urutan pelaksanaan tes lab ini dibagi menjadi beberapa tahapan, di antaranya:

a.      Check Darah

Tahap ini adalah alasan mengapa kita harus berpuasa kurang lebih 10-12 jam. Pada tahapan ini, darah kita akan diambil sebanyak 3 atau 4 tabung kecil. Darah akan diambil dibagian tangan yang biasanya dilakukan saat donor darah. Di sini darah kita akan di check tingkat kolesterol, gula darah, dan asam urat. Alangkah baiknya jauh hari sebelum melaksanakan tes lab ini kalian coba check up di laboratorium dekat tempat tinggal kalian untuk meminimalisir kegagalan dan kalian bisa memperbaiki kekurangan yang ada.

Kolesterol memang menjadi momok yang menakutkan di tes lab ini. Tidak sedikit pula peserta yang gugur di tahap ini karena kolesterol yang berlebih dalam tubuh mereka. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi kolesterol yang saya tahu diantaranya menghindari makanan dan minuman yang berlemak tinggi yang mengandung lemak jahat seperti kuning telur, santan, jeroan, susu maupun produk turunannya seperti keju dan yoghurt. Selain itu hindari juga makanan laut terutama udang, cumi cumi, dan kerang karena kolesterol dari makanan laut sangat tinggi. Sedangkan untuk menghindari gula darah yang tinggi dapat dengan menghindari minuman bergula tinggi seperti softdrink. Untuk itu, perbanyaklah makan makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan serta tetap menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga secara rutin agar mendapatkan hasil terbaik dari tes lab ini.

b.      Tes Urine

Setelah pengambilan sampel darah, tahapan selanjutnya adalah pengambilan urine. Kita akan diberi tabung kecil yang kemudian akan diisi urine hingga batas yang telah ditetapkan. Inilah alasan mengapa kita harus minum air putih sebanyak-banyaknya, agar urine kita jernih. Pada waktu itu urine saya bener-bener bening kaya air mineral dan di sini saya merasa sangat optimis wkwk. Kalau untuk urine sendiri setahu saya diambil untuk di check apakah badan kita mengandung zat aditif dan obat-obatan atau tidak. Kalau bisa seminggu sebelum pelaksanaan tes hindari mengkonsumsi obat-obatan agar hasilnya negatif. Jika memang kita terpaksa untuk meminum obat karena sakit atau sebagainya, diharapkan untuk memberi tahu pemeriksa di sana agar mendapatkan toleransi.

c.       Tes Rontgen

Setelah melaksanakan cek darah dan tes urine, para peserta seleksi kemudian diberikan sarapan setelah kurang lebih 10 jam berpuasa. Sarapan yang diberikan juga cukup lumayan mengisi tenaga. Kemudian setelah sarapan, kita melanjutkan proses selanjutnya yaitu tes rontgen. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kondisi organ tubuh bagian dalam untuk melihat apakah kondisinya sehat atau tidak. Nah, tahap ini merupakan tahapan yang paling ditakuti para perokok khususnya saya. Sebagai seorang perokok aktif membuat saya cukup takut akan hasil yang akan keluar nanti. Disini kita hanya disuruh membuka pakaian bagian atas saja, kemudian kita diminta untuk memeluk sebuah papan dan duduk menghadap kebelakang. Proses ini seperti foto pada umumnya sehingga prosesnya tidak memakan waktu yang cukup lama. Karena hasilnya tidak diberitahukan hal ini membuat saya khawatir. Namun, di sisi lain saya mencoba untuk tetap optimis terhadap hasilnya nanti.

d.      Tes Audiometri

Kemudian tahap selanjutnya adalah tes audiometri. Tahap ini adalah tahap untuk memeriksa kondisi pendengaran kita. Dimana kita akan diminta untuk memasuki ruangan kecil kedap suara dan di dalam ruangan tersebut kita diminta untuk mengenakan headset serta memegang alat dengan tombol di atasnya. Lalu, dari dalam headset tersebut akan mengeluarkan sebuah suara seperti bunyi beeb, tut, maupun peep yang semakin lama menghilang dan kita diminta untuk menekan tombol dari alat yang kita pegang jika kita mendengar suara-suara tersebut.

e.      Tes EKG

Selanjutnya kita melaksanakan tes EKG. Untuk kepanjangannya sendiri adalah Elektrokardiogram. Pada tes ini kita akan diminta untuk melepas alas kaki dan diminta berbaring. Kemudian tubuh kita akan di tempeli kabel-kabel di sambungkan ke monitor. Kabel tersebut ditempel di dada dan ujung kaki kita. Tes ini berguna untuk mengetahui kecepatan detak jantung kita sih. Setelah selesai semua tahapan tes, kita diperbolehkan untuk pulang dan mengambil tas yang sebelumnya di titipkan

Jadi, begitulah pengalaman saya ketika melaksanakan seleksi rekrutmen PT PLN dari tahap tes laboratorium dan penunjang. Semoga apa yang saya berikan kali ini dapat bermanfaat buat kita semua khususnya bagi para jobseeker yang sedang mencoba peruntungannya menjadi pegawai PT PLN Persero. Pada artikel selanjutnya saya akan membahas mengenai tahapan tes wawancara rekrutmen PT PLN Persero. See you di artikel selanjutnya guys!

No comments: