Kali
ini saya bakal cerita sedikit tentang pengalaman saya selama mengikuti proses
seleksi rekrutmen PT PLN Persero angkatan 64 kemarin. Semoga bermanfaat buat
para pencari kerja khususnya sedang atau mau daftar di PLN.
Setelah
menunggu kurang lebih 10 hari setelah tes fisik, akhirnya pengumuman tes
kemarin keluar dan diberitahukan lewat email tepat pada tanggal 11 November
2018. Saat itu saya langsung bergegas untuk membuka website untuk melihat saya lolos atau tidak. Kemudian ketika saya
membuka website disitu tertuliskan
bahwa saya lolos ke tahap berikutnya. Dan lagi-lagi saya mengucapkan syukur dan
alhamdulillah masih bertahan hingga
saat ini. Saya dijadwalkan untuk melakukan tes lab pada tanggal 16 November
2018 pukul 07.00 WIB bertempat di Laboratorium Prodia yang digunakan untuk tes
fisik sebelumnya. Pada pdf pengumuman tertuliskan hal-hal yang perlu dipersiapkan
untuk melakukan tes lab, diantaranya adalah kita hanya boleh makan besar
terakhir 10-12 jam sebelum pelaksanaan tes keesokannya, tidak boleh makan
makanan yang mengandung kolesterol, dan lain sebagainya karena pada tes lab ini
yang akan diperiksa adalah bagian dalam dari tubuh kita sehingga kita harus
menjaga pola makan kita.
Saya
berangkat ke Yogyakarta dari Purwokerto pada tanggal 15 November 2015 kalau
tidak salah pukul 14.00 WIB agar sampai Yogyakarta tidak terlalu malam karena
saya harus mempersiapkan untuk makan besar dan istirahat yang cukup. Saya
sampai di Yogyakarta kurang lebih pukul 17.00 WIB dan langsung bergegas ke kost teman. Kemudian saya mempersiapkan
untuk makan terakhir pukul 20.30 dan minum air putih sebanyak-banyaknya.
Keesokan
harinya berangkat pukul 05.30 WIB dan sampai lokasi tes pukul 06.00 WIB. Waktu
itu kondisi di Laboratorium Prodia masih sangat sepi, maklum saja karena saya datang
terlalu pagi. Setelah sampai di lokasi tes, kita menunggu panggilan masuk untuk
batch saya. Sembari menunggu saya
tetap minum air putih yang disediakan oleh Laboratorium Prodia. Kemudian
setelah menunggu agak lama akhirnya batch
saya dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan seperti aula yang digunakan
tes fisik. Di situ seperti biasa kita diberikan arahan dan checking kelengkapan administrasi terlebih dahulu. Belajar dari
pengalaman sebelumnya, kali ini saya duduk di baris kedua dari depan agar dapat
selesai lebih awal.
Jadi
urutan pelaksanaan tes lab ini dibagi menjadi beberapa tahapan, di antaranya:
a. Check Darah
Tahap ini adalah alasan mengapa kita harus berpuasa
kurang lebih 10-12 jam. Pada tahapan ini, darah kita akan diambil sebanyak 3
atau 4 tabung kecil. Darah akan diambil dibagian tangan yang biasanya dilakukan
saat donor darah. Di sini darah kita akan di check tingkat kolesterol, gula darah, dan asam urat. Alangkah
baiknya jauh hari sebelum melaksanakan tes lab ini kalian coba check up di laboratorium dekat tempat
tinggal kalian untuk meminimalisir kegagalan dan kalian bisa memperbaiki
kekurangan yang ada.
Kolesterol memang menjadi momok yang menakutkan di tes
lab ini. Tidak sedikit pula peserta yang gugur di tahap ini karena kolesterol
yang berlebih dalam tubuh mereka. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi
kolesterol yang saya tahu diantaranya menghindari makanan dan minuman yang
berlemak tinggi yang mengandung lemak jahat seperti kuning telur, santan, jeroan,
susu maupun produk turunannya seperti keju dan yoghurt. Selain itu hindari juga makanan laut terutama udang, cumi
cumi, dan kerang karena kolesterol dari makanan laut sangat tinggi. Sedangkan
untuk menghindari gula darah yang tinggi dapat dengan menghindari minuman
bergula tinggi seperti softdrink. Untuk
itu, perbanyaklah makan makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan
serta tetap menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga secara rutin agar mendapatkan
hasil terbaik dari tes lab ini.
b. Tes Urine
Setelah pengambilan sampel darah, tahapan selanjutnya
adalah pengambilan urine. Kita akan diberi tabung kecil yang kemudian akan
diisi urine hingga batas yang telah ditetapkan. Inilah alasan mengapa kita
harus minum air putih sebanyak-banyaknya, agar urine kita jernih. Pada waktu
itu urine saya bener-bener bening kaya air mineral dan di sini saya merasa
sangat optimis wkwk. Kalau untuk
urine sendiri setahu saya diambil untuk di check
apakah badan kita mengandung zat aditif dan obat-obatan atau tidak. Kalau
bisa seminggu sebelum pelaksanaan tes hindari mengkonsumsi obat-obatan agar
hasilnya negatif. Jika memang kita terpaksa untuk meminum obat karena sakit
atau sebagainya, diharapkan untuk memberi tahu pemeriksa di sana agar
mendapatkan toleransi.
c. Tes Rontgen
Setelah melaksanakan cek darah dan tes urine, para
peserta seleksi kemudian diberikan sarapan setelah kurang lebih 10 jam
berpuasa. Sarapan yang diberikan juga cukup lumayan mengisi tenaga. Kemudian
setelah sarapan, kita melanjutkan proses selanjutnya yaitu tes rontgen. Tes ini
bertujuan untuk memeriksa kondisi organ tubuh bagian dalam untuk melihat apakah
kondisinya sehat atau tidak. Nah, tahap ini merupakan tahapan yang paling
ditakuti para perokok khususnya saya. Sebagai seorang perokok aktif membuat
saya cukup takut akan hasil yang akan keluar nanti. Disini kita hanya disuruh
membuka pakaian bagian atas saja, kemudian kita diminta untuk memeluk sebuah
papan dan duduk menghadap kebelakang. Proses ini seperti foto pada umumnya
sehingga prosesnya tidak memakan waktu yang cukup lama. Karena hasilnya tidak
diberitahukan hal ini membuat saya khawatir. Namun, di sisi lain saya mencoba
untuk tetap optimis terhadap hasilnya nanti.
d. Tes Audiometri
Kemudian tahap selanjutnya adalah tes audiometri. Tahap
ini adalah tahap untuk memeriksa kondisi pendengaran kita. Dimana kita akan
diminta untuk memasuki ruangan kecil kedap suara dan di dalam ruangan tersebut
kita diminta untuk mengenakan headset serta
memegang alat dengan tombol di atasnya. Lalu, dari dalam headset tersebut akan
mengeluarkan sebuah suara seperti bunyi beeb,
tut, maupun peep yang semakin
lama menghilang dan kita diminta untuk menekan tombol dari alat yang kita
pegang jika kita mendengar suara-suara tersebut.
e. Tes EKG
Selanjutnya kita melaksanakan tes EKG. Untuk
kepanjangannya sendiri adalah Elektrokardiogram. Pada tes ini kita akan diminta
untuk melepas alas kaki dan diminta berbaring. Kemudian tubuh kita akan di
tempeli kabel-kabel di sambungkan ke monitor. Kabel tersebut ditempel di dada
dan ujung kaki kita. Tes ini berguna untuk mengetahui kecepatan detak jantung kita
sih. Setelah selesai semua tahapan tes, kita diperbolehkan untuk pulang dan
mengambil tas yang sebelumnya di titipkan
Jadi,
begitulah pengalaman saya ketika melaksanakan seleksi rekrutmen PT PLN dari
tahap tes laboratorium dan penunjang. Semoga apa yang saya berikan kali ini
dapat bermanfaat buat kita semua khususnya bagi para jobseeker yang sedang mencoba peruntungannya menjadi pegawai PT PLN
Persero. Pada artikel selanjutnya saya akan membahas mengenai tahapan tes wawancara
rekrutmen PT PLN Persero. See you di
artikel selanjutnya guys!
No comments:
Post a Comment